Marikultur untuk
Perikanan di Era Revolusi Industri
Nofita Adi Mulya
Maricultur
(Marine Aquacultur) adalah sebuah
sistem budi daya perairan yang berbasis air tawar dan air laut. Sistem budi
daya marikultur bersifat terbuka (Open
system), adanya interaksi antar biota kultur dengan lingkungan luar yang
kuat dan hampir tidak ada pembatasan. Sistem budi daya yang berbasis laut
menggunakan sarana produksi kandang atau hampa (pen-culture), JAKUSAR (Jaring kurung dasar), Jaring tancap (fied net cage), Sekat (enclosure), Keramba Jaring Apung (KJA),
(Floating net cage), Rakit Tiang,
Keramba, Tiang dan Longline. Budi
daya laut dapat dilakukan dari sekitar pesisir pantai hingga laut dalam. Pembenihan
biota laut yang umumnya dilakukan di daerah pesisir dengan membangun balai
benih (Hatchry). Adanya faktor yang
menjadi faktor perubahan parameter lingkingan yang sangat penting dalam
kegiatan pembenihan (Hatchry).
Perubahan parameter lingkungan pesisir, karena kedekatannya dengan laut belum
ekstrem, sehingga biota laut masih dapat beradaptasi. Secara khusus, pertanian
ikan laut adalah contoh dari budi dadya dan begitu juga aadalah pertanian
krustacea laut seperti udang, tiram (mollusca)
dan rumput laut. Cabang khusus dari akuakultur yang melibatkan budi daya organisme
laut untuk makanan dan produk lainnya di laut terbuka, bagian tertutup dari
laut, arau di tangki, kolam atau saluran yang dipenuhi dengan air laut.
Luas
wilayah di Indonesia yang terdiri dari 2/3 lautan menjadi peluang yang sangat
besar bagi pengembangan budi daya laut atau marikultur di Industri. Potensi
yang sangat besar jika dimanfaatkan secara maksimal, akrena dapat medorong peningkatan produksi ikan yang selama ini
masih mengandalkan hasil tangkapan di alam. Selain itu, produk perikanan di
Indonesia saat ini telah banyak di minati pasar internasional, bahkan telah
menjadi unggulan ekspor ke sejumlah negara. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan
(KKP) berupaya untuk membangun industri marikultur di era revolusi. Budi daya
perikanan melalui marikultur mulai dikembangkan di berbagai macam negara.
Pengembangan budi daya ini tidak terlepas dari populasi ikan di laut dan
meningkatnya permintaan terhadap produk perikanan dari tahun ke tahun secara
internasional.